Mengapa Masa Depan Kita Tergantung Pada Perpustakaan, Membaca dan Melamun

Albert Einstein pernah ditanya bagaimana kita bisa membuat anak-anak kita cerdas. “Jika Anda ingin anak-anak Anda menjadi cerdas.” dia berkata, “bacakan dongeng untuk mereka. Jika Anda ingin mereka lebih kreatif, bacakan lebih banyak dongeng.”

Dalam buku terbaiknya, Neil Gaiman menyarankan bahwa membaca fiksi, membaca untuk kesenangan – semisal dongeng, kisah, legenda, komik dll – adalah suatu hal yang paling penting yang dapat kita lakukan.

Sangat penting bagi kita untuk membaca, membaca fiksi, mencintai perpustakaan dan menjaga pustakawan tetap eksis. Serta membantu melestarikan budaya kecintaan akan membaca dan tempat dimana membaca bisa dilakukan, seperti taman baca ataupun pojok membaca. Dengan begitu kita akan menjadi pribadi yang bias – condong – sebagai penikmat baca, lebih-lebih kita akan bias menjadi seorang pembudaya baca.

Semuanya Berubah Ketika Membaca

Cara paling sederhana untuk memastikan bahwa kita mendidik anak-anak yang melek huruf adalah dengan mengajari mereka membaca dan menunjukkan kepada mereka bahwa membaca itu menyenangkan. Kita dapat mulai mengajari anak anak membaca dari usia kelas 3 SD dengan membaca buku fiksi yang menyenangkan seperti dongeng dan buku cerita bergambar.

Kita membutuhkan anak-anak kita untuk naik ke tangga membaca: Apa pun yang mereka sukai akan membuat mereka naik, anak tangga demi anak tangga, ke dalam literasi. Maka kita mulai dengan memberikan bacaan yang mereka sukai.

Menemukan sesuatu saat kita membaca akan sangat penting untuk membuat jalan kita di dunia. Ingat, dunia tidak mesti seperti ini. Banyak hal bisa berbeda. Dengan membaca kita bisa menemukan jalannya.

Kita mulai dari membaca Fiksi. Fiksi membangun empati. Fiksi adalah sesuatu yang kita bangun dari dua puluh enam huruf dan beberapa tanda baca. Kita menggunakan imajinasi yang tak terbatas, menciptakan dunia serta orang-orang di dalamnya dan melihat melalui mata yang lain. Kita menjadi orang lain, dan ketika kita kembali ke dunia nyata, Kita akan berubah penuh dengan harapan dan mimpi.

Perpustakaan adalah tentang kebebasan. Mereka adalah tempat untuk kebebasan membaca, ide, dan komunikasi. Mereka adalah tentang pendidikan, hiburan, membuat ruang yang aman, dan akses ke seluruh  informasi.

Kita memahami semua buku akan atau harus dipindahkan ke layar. Namun ingat, buku layanya seperti Hiu. Mereka adalah hewan purba dan tua: tahukah anda bahwa Hiu ada di lautan sebelum dinosaurus? Namun, masih ada hiu di sekitar kita sampai saat ini, karena hiu lebih baik menjadi hiu daripada yang lainnya.

Buku fisik akan tetap kokoh, sulit dimusnahkan, tahan akan kusamnya zaman, dioperasikan hanya  perlu energi sinar matahari, terasa ergonomis di genggaman tangan dan nyaman pandangan mata. Mereka pandai menjadi wadah ilmu, dan akan selalu ada tempat bagi mereka.

Perpustakaan adalah tempat yang aman, surga dari dunia.

Kita perlu mengajari anak-anak kita untuk membaca dan menikmati membaca. Kita membutuhkan perpustakaan. Kita membutuhkan buku. Kita butuh masyarakat yang melek huruf.

Buku adalah cara orang mati berkomunikasi dengan kita.

Cara kita belajar ilmu dari mereka yang tidak lagi bersama kita, cara umat manusia membangun dirinya sendiri, berkembang, membuat pengetahuan terus bertambah.

Kita harus membaca untuk sebuah kesenangan. Jika orang lain melihat kita membaca, kita menunjukkan bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan. Kita harus terus mendukung eksistensi perpustakaan dan bahkan memprotes jika terjadi penutupan perpustakaan.

Jika kita tidak menghargai perpustakaan, Kita membungkam suara masa lalu, dan merusak masa depan.

Fiksi adalah kebohongan yang mengatakan kebenaran.

Kita semua harus melamun dan berimajinasi. Kita pernah berpikir bahwa seorang individu tidak dapat mengubah apa pun, karena masyarakat itu luas. Tetapi kenyataannya adalah seorang individu dapat membuat masa depan, dan mereka melakukannya dengan berimajinasi, melamunkan bahwa segala sesuatunya bisa berubah.

Saya berharap kita dapat memberikan anak-anak kita sebuah dunia di mana mereka akan membaca, dan membaca, dan berimajinasi, dan memahami dunia ini.

Disebuah Tempat yang menyejukan
Namina Private Resto, Garut
10 Oktober 2021

Referensi: 
Clementine, H., 2021. Why Our Future Depends on Libraries, Reading and Daydreaming?. [online] Medium. Available at: <https://mathladyhazel.medium.com/why-our-future-depends-on-libraries-reading-and-daydreaming-c42b6bb92f75> [Accessed 10 October 2021].
1
Manusia pembelajar sepanjang hayat Jangan Lupa Bahagia :)
Posts created 10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top